Surau.co – Pemberontakan Khawarij di Iraq terhadap Abdullah bin Zubair pun terjadi, hal ini mengakibatkan kekuasaan Ibnu Zubair hanya dapat bertahan di Hejaz. Kekalahan terakhir Ibnu Zubair terjadi pada masa kekhalifahan Umayyah dipegang oleh Abdul-Malik, di mana Abdul-Malik mengirim Hajjaj bin Yusuf untuk menggabungkan kekaisaran Islam. Hajjaj memerintahkan pengepungan terhadap Mekkah, pusat kekuasaan Ibnu Zubair saat itu.
Selama 8 bulan dan 17 hari dengan terus melemparkan bola api melalui katapel yang membakar tutup Ka’bah dan kayu-kayu penyangga, Ibnu Zubair tertangkap dan dibunuh oleh Hajjaj bin Yusuf pada tanggal 17 Jumadil Awwal 73 H atau 4 Oktober 692. Leher Ibnu Zubair dipenggal dan kepalanya dikirim sebagai hadiah kepada khalifah Abdul-Malik di Damaskus dan tubuhnya disalib. Hal ini mengembalikan kekuasaan Bani Umayyah terhadap seluruh daerah kekuasaan Islam
Diriwayatkan bahwa Asma’ binti Abu Bakar, ibu dari Ibnu Zubair yang pada saat itu berumur 100 tahun menyaksikan pemenggalan dan penyaliban badan Ibnu Zubair. Kemudian ibunya membawa mayat anaknya tersebut kembali seorang diri ke Madinah dan dikuburkan di sana.
Baca juga: Abdullah bin Zubair, Muhajirin Pertama yang Lahir di Lingkungan Muslim