Masjid  

Masjid Al-Serkal – Phnom Penh, Kamboja: Masjid dengan Arsitektur Ottoman

Google News
Masjid Al-Serkal – Phnom Penh, Kamboja; Masjid dengan Arsitektur Ottoman - Surau.co
Gambar: Pinterest

Surau.co – Masjid Al-Serkal adalah Masjid utama di Phnom Penh , ibu kota Kamboja . Itu adalah hadiah dari Keluarga Al Serkal, Uni Emirat Arab dan dibuka pada tahun 1968. Terletak di utara kota, dekat danau Boeung Kak , yang sekarang sudah kering.

Masjid yang dibangun pada 1968 ini bergaya Ottoman yang terbesar di Kambojo. Secara resmi dibuka perdana menteri Hun Sen dalam sebuah upacara yang dihadiri lebih dari seribu orang.

Masjid Agung al-Serkal terdapat di lingkungan Boeng Kak Phnom Penh dan didanai Eisa Bin Nasser Bin Abdullatif Alserkal, seorang pengusaha Emirat. Masjid ini dibangun kembali pada 2012 dan menghabiskan anggaran dua juta dolar AS.

Kamboja kini memiliki sebuah Masjid megah bergaya Turki Usmani. Berdiri megah di kawasan Boeng Kak di pusat kota Phnom Pehn, Ibu Kota Kamboja. Nama Al-Serkal bagi masjid ini merupakan nama dari seorang pebisnis sukses Uni Emirat Arab, Eisa Bin Nasser Bin Abdullatif Alserkal.

Beliau mengucurkan dana US$ 2.5 juta dolar untuk pembangunan masjid ini. Total keseluruhan dana pembangunan masjid ini mencapai US$ 2.9 juta dolar, US$400 ribu dolar merupakan dana dari pemerintah Kamboja sebagai bentuk perhatian dari pemerintah kepada muslim disana.

Jauh sebelumnya di tempat ini sudah ada bangunan masjid yang sudah berdiri sejak tahun 1968 dengan nama Masjid Nurul Ikhsan, di tepian danau Boeng Kak yang begitu melegenda. Masjid tersebut sempat di perbaiki dan dibangun ulang tahun 1990 dengan dana dari Ke-Emiran Dubai – Uni Emirat Arab, sehingga lebih dikenal sebagai Masjid Internasional Dubai Phnom Pehn.

Masjid tersebut kemudian di robohkan di tahun 2012 karena sudah mengalami kerusakan parah kemudian dibangun kembali sebagai sebuah masjid megah bergaya Turki Usmani di lokasi yang sama seperti yang kita lihat saat ini.

Berdiri di depan Masjid Agung Al-Serkal yang megah dan luas, kita akan merasa tidak sedang berada di negara dengan komunitas muslim yang jumlahnya minoritas. Masjid yang bertempat di kawasan Boeng Kak di pusat Kota Phnom Penh, ibu kota Kamboja ini, seolah membawa kita ke negara Turki karena arsitekturnya yang bergaya khas Turki Usmani.

Masjid terbesar di Kamboja ini memang didirikan atas donasi seorang pebisnis sukses dari Uni Emirat Arab yang bernama Eisa bin Nasser bin Abdullatif Asserkal. Pembangunan masjid tersebut menghabiskan dana sebesar 2,9 juta dolar Amerika. Sebanyak 2,5 juta dolar dikucurkan oleh Eisa bin Nasser bin Abdullatif Asserkal. Sisanya sebanyak 400 ribu dolar merupakan sumbangan dari pemerintah Kamboja sebagai bentuk kepedulian mereka kepada komunitas muslim di negara tersebut.

Pembangunan masjid memerlukan waktu selama 18 bulan dengan melibatkan tim ahli dari Uni Emirat Arab. Mereka secara khusus didatangkan dari UEA dan ikut menangani proses pembangunan masjid secara langsung. Gaya arsitektur Masjid Agung Al-Serkal didominasi warna putih dengan kubah besar di tengah diapit oleh dua menara di kedua sisinya. Masjid ini juga dilengkapi dengan kamar mandi, tempat wudu, dan halaman yang asri dan luas. Tidak jauh dari kompleks masjid, terdapat kios-kios yang menjajakan makanan halal.

Baca juga: Bengali Sunni Jameh: Masjid yang Berada di Pusat Kota Yangon, Myanmar