Tak Berkategori  

Masjid Agung Sheikh Zayed – Abu Dhabi

Google News
Masjid Agung Sheikh Zayed - Abu Dhabi
Photo: Okezone Travel

Surau.co – Masjid Agung Sheikh Zayed adalah masjid yang berada di kota Abu Dhabi, ibu kota Kerajaan Uni Emirat Arab. Masjid ini dinamai sesuai dengan tokoh besar dibalik ide pembangunannya, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, tokoh nasional Uni Emirat Arab sekaligus pendiri Negara Uni Emirat Arab.

Sejarah Masjid Agung Sheikh Zayed

Pembangunan masjid Agung Sheikh Zayed merupakan gagasan dari pendiri Negara UEA, Sheikh Zayed Al Nahyan sebagai bagian dari mimpi dia memimpin rakyat UEA dari sebuah Negara berkembang, tradisional menjadi sebuah Negara maju modern.

Setelah sheikh Zayed wafat pada tahun 2004, proses pembangunan masjid dilanjutkan oleh putranya. Penyelesaian proyek pembangunan masjid ini di bawah perintah langsung dari Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, presiden Uni Emirat Arab, di bawah pengawasan saudaranya Jendral Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, yang merupakan putra mahkota Abu Dhabi sekaligus sebagai wakil Panglima Angkatan bersenjata UEA. Dan di bawah supervise dari Sheikh Mansoor bin Zayed Al Nahyan, Wakil perdana menteri dan menteri urusan kepresidenan.

Arsitektural Masjid Agung Sheikh Zayed

Masjid Sheikh Zayed di inspirasi oleh pengaruh arsitektural Mughal (India, Pakistan, Bangladesh) dan Mooris (Maroko). Dibangun dengan 82 Kubah bergaya Maroko dan semuanya dihias dengan batu pualam putih. Lengkap dengan pelataran tengahnya sebagaimana di masjid Badshahi di kota Lahore Pakistan yang bergaya Mughal. Kubah utama masjid ini berdiameter 32.8 meter dan setinggi 55 meter dari dalam atau sekitar 85 meter dari luar. Merujuk kepada Turkey Research Centre for Islamic History and Culture kubah ini merupakan kubah terbesar yang pernah dibuat dalam jenis yang sama. Secara keseluruhan arsitektural masjid Agung Sheikh Zayed dapat disebut sebagai fusi dari arsitektural Mughal, Moorish dan Arab.

Ukuran masjid seluas 22.412 meter persegi itu setara dengan lima lapangan sepak bola dan dapat menampung 40.960 jemaah sekaligus terdiri dari 7126 di ruang utama, 1960 di ruang sholat terbuka, 980 di ruang sholat wanita, 22.729 di area Sahan (Courtyard / pelataran tengah), 682 di selasar ruang utama dan 784 di selasar pintu masuk utama.

Masjid Agung Sheikh Zayed memiliki lebih dari 1000 pilar di area luar yang dilapis dengan lebih dari 20 ribu lembaran pualam dan batu alam polesan, termasuk lapis Lazuli, red agate, amethyst, abalone shell dan mother of pearl. Di ruang utama terdapat 96 pilar bundar berukuran besar yang kesemuanya di lapisi dengan mother of pearl. Serta fitur utama ekterior masjid ini selain 82 kubahnya adalah empat bangunan menara setinggi hampir 107 meter di empat penjuru masjid.

Disekililing masjid dibangun rangkaian kolam seluas 7.874 meter persegi yang dibangun menggunakan bahan keramik lantai warna gelap, kolam kolam ini memantulkan bentuk arkade masjid, memberikan pemandangan spektakuler di bawah siraman cahaya lampu lampu di malam hari. Tata cahaya yang unik ini dirancang oleh Arsitek tata cahaya, Jonathon Speirs dan Major untuk memantulkan fase fase bulan. Pemandangan awan abu abu kebiruan di proyeksikan ke pada dinding luar masjid dan menghasilkan pemandangan yang berebeda setiap hari.

Rancangan impresif menghias sisi dalam masjid dengan menggunakan material pualam Italia dipadu dengan rancangan ukiran floral di ruang sholat utama serta dinding sisi luar yang dihias dengan mozaik kaca emas, sebagaimana tampak pada dinding sebelah barat. Pintu utama masjid ini dibuat dengan bahan kaca setinggi 12.2 meter dan lebar 7 meter memiliki berat mencapai 2.2 ton.

Masjid Agung Sheikh Zayed
Masjid Agung Sheikh Zayed

Fasilitas Masjid Agung Sheikh Zayed

Masjid Agung Sheikh Zayed dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan yang terletak di sisi utara menara masjid. Perpustakaan ini dilengkapi dengan buku buku klasik dan buku buku cetakan terkait dengan Islam termasuk tentang ilmu pengetahuan dalam Islam, peradaban, kaligrafi, seni budaya, koin koin Islam hingga buku buku kuno terbitan 200 tahun yang lalu. Sebagi perwujudan dari keanekaragaman Islam perpustakaan ini menyediakan buku buku dan bahan terbitan dari berbagai bahasa termask bahasa Arab, Inggris, Prancis, Italia, Jerman dan Korea.

Baca Juga : Masjid Kapal – Semarang

Situs Terbaik ke 3 Dunia

Situs perjalanan Trip Advisor memberi peringkat ketiga kepada Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi sebagai landmark terbaik dalam daftar 10 teratas menurut ulasan global. Struktur spektakuler Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi telah memikat hati para pengunjung internasional, yang menjadikannya sebagai landmark terbaik ketiga di dunia.

Daftar sepuluh terbaik diumumkan sebagai bagian dari ‘Penghargaan Pilihan Travellers’ TripAdvisor. Penghargaan tahun ini mengakui 759 landmark di 68 negara dan delapan wilayah di seluruh dunia.

Menurut TripAdvisor, sebuah platform daring perjalanan dan pemesanan global, Masjid Agung Sheikh Zayed adalah tempat paling termuda di dunia dalam daftar sepuluh terbaik, dan menambahkan bahwa masjid berpegang teguh pada ikon-ikon yang lebih mapan.

Pemenang penghargaan ditentukan menggunakan algoritme yang memperhitungkan jumlah dan kualitas ulasan serta penilaian dari para pelancong TripAdvisor, yang dikumpulkan selama 12 bulan. Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi menarik pengunjung sepanjang tahun, dan di Ramadhan 2019, menerima lebih dari 1,4 juta jamaah.

Di situs webnya, Abu Tourism mengatakan visi almarhum Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan, Pendiri UEA, adalah untuk menggabungkan gaya arsitektur dari berbagai peradaban Muslim dan merayakan keanekaragaman budaya dengan menciptakan surga yang benar-benar beragam dan inspiratif dalam bentuk dasarnya.

Arsitek masjid yang berasal dari Inggris, Italia dan Uni Emirat Arab, mengambil inspirasi dari Turki, Maroko, Pakistan, dan Mesir. Keajaiban arsitektur juga dirancang untuk menampung kapasitas 40 ribu umat dan pengunjung ketika diisi.

“Kebijakan pintu terbuka mengundang wisatawan dari seluruh dunia untuk menyaksikan kubah bawang yang spektakuler, kolam reflektif yang sangat luas dan aula doa yang ikonik, yang tidak hanya meluap dengan sinar matahari yang indah, tetapi juga memiliki lampu gantung terbesar di dunia dan karpet, keduanya buatan tangan dengan teliti, ”kata Abu Dhabi Tourism.

Pewarta: Nurul HidayatEditor: Nurul
Nurul Hidayat
Mau tulisan kamu dimuat di Surau.co seperti ? Kirim Tulisan Kamu