Surau.co
Menu Kirim Tulisan Menu

The Central Mosque Ho Chi Minh City - Vietnam

The Central Mosque Ho Chi Minh City - Vietnam

Surau.co - Ho Chi Minh City disingkat menjadi HCMC, dulunya bernama Saigon, adalah kota terbesar di Negara Vietnam. Sebelum unifikasi Vietnam 2 Juli 1976, ketika negara ini masih terpecah menjadi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan, Saigon merupakan Ibukota Vietnam Selatan.

Saigon dan wilayah selatan Vietnam lainnya, merupakan bekas dari wilayah kerajaan Islam Campa yang pernah berkuasa di Vietnam. Namun Vietnam kini sama sekali berbeda dengan masa kejayaan Kerajaan Islam Campa yang merupakan Negara Islam pertama di Asia Tenggara.

Nama Ho Chi Minh diresmikan menggantikan nama Saigon pada tahun 1976, sebagai bentuk penghormatan kepada Ho Chi Minh (1890-1969) yang merupakan tokoh revolusi dan negarawan Vietnam, mantan perdana menteri (1954) dan juga mantan presiden Vietnam Utara (1954-1969).

Sejak unifikasi Vietnam 2 Juli 1976, negara ini secara resmi menjadi Republik Sosialis Vietnam yang beraliran Komunis. Meski begitu ada beberapa masjid yang dapat di jumpai di HCMC dan beberapa kota lainnya di negara ini.

Berita menariknya adalah bahwa pada tahun 2006 lalu Vietnam baru meresmikan masjid terbesar di Negara itu di kota Xuan Loc, propinsi Dong Nai yang dibangun atas bantuan dari pemerintah Saudi Arabia.

Di kota HCMC sendiri terdapat 12 (dua belas) masjid, diantara masjid masjid tersebut adalah The Central Mosque HCMC, di jalan Dong Du Street bersebelahan dengan Hotel Sheraton.  Masjid tua ini dibangun sekitar tahun 1935 oleh dan untuk muslim dari India selatan yang tinggal di HCMC namun kini masjid ini terbuka untuk semua muslim termasuk muslim dari Indonesia, Malaysia dan lainnya.

Kota Ho Chi Minh City pada awalnya bernama Kota Saigon, yaitu kota terbesar di Negara Vietnam. Sebelum penyatuan antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan pada tanggal 02 Juli 1976, kota Saigon adalah Ibukota Vietnam Selatan. Sebenarnya hampir keseluruhan Negara Vietnam dulunya merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Islam Champa, namun karena Champa takluk pada penjajah, akhirnya mereka malah di usir dari Vietnam dan mengungsi ke beberapa negara tetangga seperti Kamboja, Malaysia dan juga Brunei Darussalam.

Nama kota Saigon kemudian dirubah menjadi Ho Chi Minh pada tahun 1976, sebagai penghormatan atas jasa Ho Chi Minh yang merupakan salah satu tokoh utama revolusi di Vietnam. Beliau juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dan juga Presiden Vietnam Utara.

Meskipun Vietnam merupakan negara dengan faham komunis / tidak mempercayai agama, namun yang menarik adalah adanya masjid terbesar yang baru diresmikan pada tahun 2006 lalu. Masjid tersebut dibangun oleh pemerintah Saudi Arabia dan  terletak di Kota Xuan Loc.

Sedikitnya ada 12 masjid yang terletak di negara Vietnam, salah satunya adalah The Central Mosque Ho Chi Minh City atau Masjid Sentral Ho Chi Minh City yang terletak di Jln. Dong Du, tepatnya disebelah Hotel Sheraton.  Masjid ini menjadi salah satu masjid tua di negara Vietnam, karena dibangun pada tahun 1935 oleh masyarakat muslim dari India Selatan yang kemudian menetap di daerah Ho Chi Minh City. Masjid ini tidak di khususkan untuk masyarakat India Selatan saja, namun juga dibuka untuk seluruh umat muslim dari negara manapun, termasuk dari Indonesia dan Malaysia.

Masjid ini sebelumnya memiliki nama “Masjid Al-Jami’a Al-Muslimin” atau biasa disebut dengan “Dong Du Mosque” dan saat ini dikenal dengan “The Central Mosque Ho Chi Minh City” atau “Masjid Central Ho Chi Minh City”. Bangunan ini dibangun dan selesai pada tahun 1935 oleh masyarakat India Selatan yang menetap di kota tersebut. Masyarakat muslim yang berasal dari India Selatan tersebut mengungsi ke negara Vietnam setelah pecahnya perang dunia kedua. Saat ini pekerjaan utama mereka adalah menjadi seorang pedagang.

Pembangunan masjid ini menghabiskan dana sekitar 10,5 juta Dong, atau setara dengan $5.700 atau sekitar Rp. 560 juta pada masa itu. Mengingat pada tahun 1935 Vietnam masih dalam penjajahan Perancis, berarti masjid ini sudah mengalami 2 masa perpindahan kekuasaan. Masjid ini mengalami renovasi pada tahun 1970-an pada saat Vietnam Selatan berada di bawah kekuasaan pemerintah Amerika Serikat.

Masjid ini merupakan salah satu masjid yang berada di kota Ho Chi Minh City, dan menjadi masjid terbesar di kota tersebut diantara kedua belas masjid lainnya. Letaknya di pusat kota, jadi tidak heran jika masjid ini selalu ramah oleh para jamaah yang ingin menunaikan ibadahnya. Tidak jauh dari bangunan masjid, ada banyak sekali rumah makan halal yang dikelola oleh masyarakat muslim dari Turki, India dan juga Malaysia. Bahkan ada pula  restoran yang menawarkan masakan khas Vietnam tapi dengan label “Halal”.

Interior Masjid

Keseluruhan dana yang digunakan untuk membangun masjid ini berasal dari swadaya masyarakat sendiri, tanpa mengandalkan bantuan dari pemerintah Vietnam. Jadi tidak heran jika sejarah yang dikandungnya sangat besar.

Baca Juga : Masjid Amirul Mukminin Pantai Losari, Makassar,

Bangunan masjidnya dapat  dikatakan sebagai salah satu masjid yang terindah di Ho Chi Minh City, dan sekaligus menjadi masjid tertua dikota tersebut. Dibangun dengan bentuk bangunan tradisional, seni bina bangunan India lengkap dengan menara yang menjulang tinggi di keempat sudut masjid.

Hal yang unik dari masjid ini adalah tempat wudhu nya yang dibentuk dengan kolam segi empat yang cukup besar. Kapasitas yang dapat ditampung oleh masjid ini adalah 350 jamaah, sedangkan jika terjadi luapan jamaah akan di sediakan tempat di pelataran masjid.

Penulis:

Editor: Erniyati Khalida

641