Surau.co
Menu Menu

Sepuluh Pesantren terlibat dalam Program Pengelolaan Sampah P3M dan CCEP

SURAU.CO. Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) telah meluncurkan Program Pengelolaan Sampah di Pesantren. Untuk tahap pertama program ini telah menjangkau 10 pesantren yang ada di lima provinsi yang ada di Pulau Jawa. Hasilnya beberapa pesantren telah mendapatkan pelatihan hingga pemberian sarana terkait pengelolaan sampah.

“Menanggulangi masalah lingkungan adalah bagian menyambung semangat juang para kiai dulu. Kalau dahulu melawan penjajah, sekarang salah satunya adalah berjuang mengatasi persoalan lingkungan,” ungkap Direktur P3M KH Sarmidi Husna. Untuk itu, lanjut Kiai Sarmidi, P3M mempunyai inisiatif untuk mengangkat permasalahan lingkungan di dan masyarakat pesantren dalam programnya.

Kiai Sarmidi kemudian menjelaskan, terkait masalah lingkungan, Nahdlatul Ulama (NU) pada Muktamar NU di Cipasung 1994 telah memutuskan bahwa hukum mencemarkan lingkungan baik udara, air atau tanah adalah haram. “ Pelakunya sendiri dapat dianggap kriminal (jinayat). Keputusan selanjutnya adalah karena hukum pencemaran lingkungan sudah haram dan pelakunya kriminal, maka jika ada kerusakan lingkungan, maka yang harus memperbaiki/ganti rugi kerusakan adalah pelaku pencemaran itu,” jelasnya.

Persoalan sampah di lingkungan pesantren, sudah menjadi masalah bersama. Selain itu, persoalan sampah ini sudah mulai menimbulkan bahaya (mudarat). Berdasarkan kaidah, ad-dhararu yuzalu (bahaya itu harus dihilangkan). Keharusan menghilangkan bahaya/mudharat diperlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk menghilangkannya. Upaya yang sungguh-sungguh inilah bagian dari jihad. Karena jihad itu bukan sekedar perang saja. Menghilangkan bahaya itu bagian dari jihad

Menurutnya program pengelolaan sampah di pesantren salah satunya adalah terbentuknya tim Pengelola Sampah di pesantren dan desa yang berjumlah 75 orang. “Mereka dilatih untuk mampu menjadi pengelola yang memiliki pemahaman, pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan pengelolaan sampah,” ungkap Kiai Sarmidi. Selain itu juga munculnya sistem pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan di pesantren. “Dan yang tidak kalah pentingnya adalah adanya infrastruktur seperti rumah Sampah dan rumah Kompos serta fasilitas pendukungnya seperti tempat sampah terpilah dan lain-lain,” tambahnya.

Kiai Sarmidi menambahkan P3M telah melaksanakan berbagai kegiatan terkait pengelolaan sampah ini. “Kami telah melakukan berbagai kegiatan mulai bulan Oktober 2024. Diantara kegiatan tersebut adalah workshop, FGD di sepuluh pesantren, kemudian mindstreaming dan penyerahan bantuan berupa alat angkut sampah hingga tablet untuk membantu pengelolaan sampah. Total acara tersebut semuanya diikuti sebanyak 1400 orang,” ujarnya.

Sementara itu Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia menyatakan bahwa pihaknya akan fokus pada edukasi pemilahan sampah dan daur ulang kemasan PET. “Kami ingin menciptakan ekosistem daur ulang yang melibatkan santri, pesantren, dan masyarakat sekitar, sekaligus mendukung target kami untuk mengumpulkan 100% kemasan pada tahun 2030,” katanya.

Selain itu, lanjut Karina, Indonesia menyebut masalah lingkungan seperti sampah itu sebetulnya bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja. “Persoalan ini tanggung jawab semua insan. Bukan tanggung jawab perusahaan atau pemangku kebijakan saja,” ungkapnya.

Menurut Karina pesantren mempunyai peran sebagai pemimpin dan menjadi teladan bagi masyarakat sekitar dalam penanggulangan masalah lingkungan ini. “Pesantren dalam menyambung juang adalah sebagai katalisator. Pesantren bisa menjadi pemimpin dalam perubahan mengurangi dampak persoalan lingkungan yang ada saat ini,” ungkapnya.

Dengan Taklane “GELAR BUMI” (Gerakan Santri Lestarikan Bumi), program pengelolaan sampah ini menjangkau antara 10 pesantren lain yaitu Pesantren Nur El Falah, Serang, Pesantren Buntet, Cirebon. Kemudian Pesantren Al Muhajirin, Purwakarta, Pesantren Al Ittihad Poncol Semarang, Pesantren Al Anwar 2 Sarang Rembang , Pesantren API Tegalrejo Magelang . Selain itu juga Pesantren Al Miftah Mlangi Yogyakarta, Pesantren Lirboyo Kediri, Pesantren Al Muhajirin III Tambak Beras, Jombang dan Pesantren Al Fattah Siman Lamongan