Islam melarang berangan-angan kematian karena ujian
Kaum muslimin dilarang meminta mati karena menghadapi ujian apa lagi ujian itu mengancam hidup dunia dituliskan kaedah yang perlu diperhatikan dalam menghadapi kehidupan dunia,semoga kaum muslimin bisa menghadapi dengan keinginan dunia dengan mengamalkan Al-Qur’an dan hadis dan dalam pemahaman yang benar.
Berikut tulisan yang yang menjelaskan kaedah yang harus diperhatikan untuk menjaga keimanan dan syariat Islam yang benar:
Larangan yang tegas dalam hadits
Rasulullah ﷺ bersabda:
> “Janganlah salah seorang di antara kalian berharap mati karena musibah yang menimpanya. Kalau memang harus, hendaklah dia berdoa:
‘Ya Allah, hidupkanlah aku selama kehidupan itu baik bagiku, dan wafatkanlah aku jika kematian itu baik bagiku.’” (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam riwayat lain:
> “Janganlah seseorang mengharap kematian dan berdoa meminta mati sebelum waktunya. Karena jika seseorang mati, amalnya terputus; sedangkan umur seorang mukmin tidak bertambah kecuali menambah kebaikan.” (HR. Muslim)
Alasan yang mendasarinya
1. Kurang ridha atas takdir Allah
Mengharap kematian karena ujian berarti menolak atau menentang takdir-Nya, bukan sabar dan ikhlas .
2. Menghilangkan kesempatan amal
Jika mati, peluang beramal selesai—sedangkan umur yang Allah beri semakin mendekatkan pada kebaikan .
3. Bolehnya berharap mati dalam kondisi tertentu
Syariat mengizinkan jika terkait ujian agama atau fitnah, bukan sekadar karena kesulitan dunia:
> “Kalau engkau hendak menimpakan fitnah pada suatu hamba-Mu, maka wafatkanlah aku dalam keadaan tidak terkena fitnah itu.” (HR. Tirmidzi)
Salaf pun terkadang berdoa minta wafat saat takut terjebak dalam permasalahan agama.
Solusi yang diajarkan Rasulullah ﷺ
Jika nafsu ingin mati tampak kuat karena ujian:
Ucapkan doa:
“Allahumma ahyini ma kana al-hayatu khairan li, wa tawaffani idza kanatil-wafatu khairan li.”
(Hidupkan aku jika kehidupan baik bagiku, wafatkan aku jika kematian lebih baik).
Ini menunjukkan sikap pasrah, menerima ketentuan Allah dan menempatkan urusan hidup-mati pada-Nya.
Refleksi dan penerapan
Prinsip dan Penjelasan; Sabar & ikhlas Hadapi ujian dengan menyadari bahwa ujian bukan penghalang amal, justru bisa menghapus dosa .
Husnuzhan (berprasangka baik) Yakin bahwa kemudahan akan datang setelah kesulitan (QS. Al-Insyirah: 5–6).
Jaga harapan dan niat Bukan berharap mati, tapi selalu berharap perpanjangan umur dalam ketaatan.
Bila memang butuh berdoa kematian Arahkan ke doa yang disyariatkan: menjadi lebih baik atau terhindar dari fitnah.
Kesimpulan: Dilarang berharap mati karena ujian duniawi—karena menunjukkan ketidakikhlasan dan menggugurkan kesempatan beramal.
Boleh berdoa wafat ketika takut fitnah agama, dengan niat yang benar.
Yang terbaik adalah bersabar, ridha, dan menyerahkan urusan kepada Allah: hidupkan jika baik, matikan jika lebih baik.
Larangan meminta mati disebabkan menghadapi ujian
Larangan Meminta Mati dalam Islam adalah salah satu pembahasan yang penting karena berkaitan dengan kesabaran menghadapi ujian hidup. Dalam Kitab Riyadusshalihin, Imam An-Nawawi memasukkan bab ini dalam kategori Kesabaran dan Tawakkal, dengan landasan hadits-hadits shahih.
Dalil dari Hadits Nabi ﷺ
Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah ﷺ bersabda:
> لَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ لِضُرٍّ أَصَابَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ فَاعِلًا فَلْيَقُلِ: اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي
“Janganlah salah seorang di antara kalian mengharap kematian karena musibah yang menimpanya. Jika ia harus melakukannya, maka hendaklah ia berdoa:
‘Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan ini lebih baik bagiku, dan wafatkanlah aku jika kematian lebih baik bagiku.’”
(HR. Bukhari & Muslim)
Makna Hadits
Larangan meminta mati karena putus asa terhadap ujian.
Kehidupan adalah ladang amal: setiap detik bisa menambah pahala.
Musibah yang menimpa seorang mukmin dapat menjadi penghapus dosa.
Kenapa Tidak Boleh Minta Mati?
Takdir Allah terbaik: Kita tidak tahu apakah hidup kita masih ada peluang untuk bertaubat, beramal shalih, atau mendapatkan rahmat-Nya.
Menghindari sikap putus asa: Putus asa termasuk sifat tercela dan mendekati kekufuran.
Kesabaran saat diuji: Allah menjanjikan pahala besar bagi orang yang sabar.
I’m
Kapan Boleh Berdoa agar Wafat?
Bukan karena putus asa, tapi karena takut fitnah dalam agama.
Contoh doa Nabi ﷺ:
> “Ya Allah, hidupkan aku jika kehidupan ini lebih baik bagiku, dan wafatkan aku jika wafat lebih baik bagiku.”
Pelajaran Akhlak: Jangan lari dari masalah dengan minta mati, Berdoa memohon kebaikan dunia dan akhirat; Hadapi ujian dengan sabar, ridha, dan ikhtiar. (Tengku Iskandar)