Surau.co
Menu Menu
Hassan bin Tsabit, Penyair Ulung yang Senantiasa Membela Islam

Hassan bin Tsabit, Penyair Ulung yang Senantiasa Membela Islam

Surau.co - Nama lengkapanya Hassan bin Tsabit bin al-Mundzir al-Khazraji al-Anshari, dan biasa dipanggil Abul Walid. Ia berasal dari suku Khazraj. Setelah masuk Islam, orang menggelarinya “Syair Rasulullah” (penyairnya Rasulullah SAW). Ada tiga nama sastrawan muslim terkenal pada masa Rasulullah SAW, yakni 1) Hasan Ibn Tsabit, 2) Ka’ab Ibn Malik dan 3) ‘Abd Allah Ibn Rawahah. Selain itu, terdapat juga sejumlah nama sahabat Rasulullah SAW yang mempunyai karya dalam bidang sastra, seperti Abu Bakar al-Siddiq, Umar ibn Khattab, Utsman ibn Affan, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, dan Mu’awiyah Ibn Sufyan.

Hassan bin Tsabit al-Anshari merupakan seorang sahabat yang berumur panjang, setengah umurnya dia habiskan pada masa jahiliyah dan setengah lagi dia jalani bersama Islam. Hassan adalah salah seorang penyair Arab papan atas pada masanya, setelah dia masuk Islam dia menggunakan syairnya untuk kepentingan Islam dan membela Rasulullah SAW dari celaan musuh-musuh beliau, sampai-sampai beliau bersabda, “Balaslah hinaan mereka, ya Allah dukunglah dia dengan Ruhul Qudus.

Berjihad Dengan Syair

Suatu ketika, dia diminta datang ke Masjid Nabawi untuk menemui Rasulullah SAW. Sesampainya di Masjid Nabawi, Hassan mengucapnya salam kepada Rasulullah SAW dan seluruh sahabat yang sudah terlebih dahulu berada di sanaRasulullah Nabi SAW berkata, "Wahai Hassan, engkau tentu mengetahui yang telah dilakukan kaum musyrikin Makkah. Karena itu, padamkanlah semangat mereka dengan sajak-sajakmu. Sebaliknya, bangkitkanlah semangat kaum Muslimin dengan sajak-sajakmu."

"Demi Allah yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, sungguh aku akan menyakiti orang-orang kafir Makkah dengan puisi saya, bagaikan sayatan di kulit mereka,” jawab Hassan bin Tsabit spontan.

“Hendaknya engkau tidak terburu-buru, wahai Hassan," ujar Rasulullah SAW. “Abu Bakar lebih mengetahui tentang garis nasab orang-orang Quraisy. Sebaliknya, garis silsilahku juga mereka mengetahui. Maka sebaiknya engkau terlebih dahulu mengetahui garis keturunanku. Tanyakanlah hal itu kepada Abu Bakar.”

Hassan ibn Tsabit lantas pamit, untuk kemudian bertemu dengan Abu Bakar ash-Shiddiq. Dia pun menanyakan tentang garis nasab Rasulullah SAW kepada Abu Bakar. Sesudah itu, sang penyair ini kembali lagi ke Masjid Nabawi.

"Ya Rasulullah, aku kini telah mengetahui garis keturunan engkau. Maka demi Allah yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, aku akan mencabut engkau dari kelompok mereka, bagaikan tercerabutnya gandum dari adonan.” tutur Hassan.

“Wahai Hassan, sungguh Jibril akan senantiasa mendukung engkau selama engkau meruntuhkan semangat kaum musyrikin itu dengan puisi-puisimu dalam membela Allah dan Rasul-Nya," jelas Rasulullah SAW. Kata-kata yang memompa semangat  Hassan ibn Tsabit.

Demikianlah, Hassan hampir tak pernah absen dalam setiap medan peperangan. Dia senantiasa berada di sisi Rasulullah SAW. Setiap medan laga, dia tampil di hadapan pasukan musyrikin, untuk mengumandangkan sajak-sajak yang menciutkan nyali para musuh.

Hassan bin Tsabit memiliki istri bernama Sirin. Perempuan itu cukup istimewa karena merupakan saudara Maria al-Qibthiyyah, istri Rasulullah SAW yang keturunan Mesir.

Syairnya Bak Tombak Bagi Musuh Islam, Tameng Bagi Umat Islam

Usia Hassan bin Tsabit mencapai 100 tahun. Dia wafat pada 53 tahun sesudah Hijrah. Sebelum memeluk Islam, dia merupakan penyair yang lantang menjelek-jelekkan agama Islam. Sesudah menerima hidayah Allah SWT, maka Hassan bin Tsabit mengarahkan karya-karyanya untuk membela Islam

Rasulullah saw seringkali memuji karya-karya Hassan bin Tsabit. Karena dengan syairnya, Hassan membela Rasulullah saw dan menangkis hinaan dan celaan orang-orang Quraisy. Bagi orang-orang Quraisy sendiri syair Hassan ibarat tombak yang merobek tabir aib dan cacat mereka sehingga mereka pun terdiam membisu tidak mampu menjawab.

Imam Muslim dalam kitab Fadhail Ashhab al-Nabi, Bab Fadhlu Hassan Ibn Tsabit meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Kritiklah orang-orang Quraisy karena ia lebih berat bagi mereka daripada lemparan anak panah.” Nabi saw mengundang Ibnu Rawahah, beliau bersabda, “Kritiklah mereka.” Lalu Ibnu Rawahah melakukan tetapi tidak memuaskan Rasulullah saw. Kemudian Nabi beliau meminta Kaab bin Malik, namun Rasul pun belum merasa puas. Maka datanglah Hassan bin Tsabit, Rasulullah pun berkata, “Saatnya bagi kalian mengutus kepada singa yang memukul dengan ekornya ini.” Hassan pun termenung sejenak mencari inspirasi, tak lama kemudian lidahnya bergerak dan dia berkata, “Demi dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku akan mencincang mereka dengan lisanku seperti kulit yang dicincang.” Rasulullah saw bersabda, “Jangan terburu-buru, Abu Bakar adalah orang Quraisy yang paling mengetahui nasab Quraisy, nasabku berasal dari mereka, biarkan Abu Bakar menjelaskan nasabku kepadamu.” Lalu Hassan datang kepada Abu Bakar, kemudian dia kembali dan berkata, “Ya Rasulullah, dia telah menjelaskan nasabmu kepadaku, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku akan mengeluarkanmu dari mereka seperti sehelai rambut yang dikeluarkan dari adonan.” Aisyah berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda kepada Hassan, “Sesungguhnya Ruhul Qudus selalu mendukungmu selama kamu membela Allah dan rasulNya.”Aisyah berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Hassan mengkritik mereka dan mereka terdiam tanpa mampu membalas.” Hassan berkata,

Kamu menghina Muhammad maka aku membelanya
Dan di sisi Allah-lah balasan dari semua itu

Kamu menghina Muhammad yang baik lagi bertakwa
Seorang utusan Allah yang selalu menepati janji

Sesungguhnya bapakku, ibuku dan kehormatanku
Adalah pelindung bagi kehormatan Muhammad dari kalian

Aku kehilangan anak perempuanku jika kalian tidak melihat
Kuda-kuda kami mengepulkan debu di dataran Kada’

Kuda-kuda itu terbang berlomba dengan tali kekangnya
Dengan tombak haus darah yang terhunus di balik lehernya

Kuda-kuda kami terus berpacu dengan kencang
Membuat para wanita mengibaskan debu dari kerudung mereka

Jika mereka membiarkan maka kami berumrah
Dan itulah kemenangan serta tersingkapnya tabir

Jika tidak maka hadapilah peperangan suatu hari
Di mana Allah akan memuliakan siapa yang Dia kehendaki

Allah berfirman, Aku telah mengutus seorang hamba
Yang berkata benar tanpa ada kesamaran

Allah berfirman, Aku telah mengirim pasukan
Orang-orang Anshar yang terbiasa berperang

Apakah orang yang menghina Rasulullah dari kalian
Dengan orang yang memuji dan menolongnya adalah sama

Jibril Utusan Allah ada di pihak kami
Ruhul Qudus yang tidak memilki tandingan.