Dalam ajaran Islam, berdoa adalah suatu bentuk ibadah yang dapat dilakukan dalam berbagai situasi.
Hal ini juga berlaku ketika kita memasuki pergantian tahun, di mana terdapat doa-doa khusus yang dapat dipanjatkan oleh umat Islam.
Doa tersebut mencakup rasa syukur atas berbagai nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, sekaligus berisikan harapan untuk diberikan kelancaran dalam menjalani kehidupan.
Selain itu, doa dalam Islam tidak hanya menjadi sarana untuk menyampaikan rasa terima kasih dan harapan pribadi, tetapi juga merupakan wujud keterhubungan yang lebih mendalam antara hamba dan Sang Pencipta.
Pada momen pergantian tahun, umat Islam dapat merenungkan perjalanan hidupnya, mengevaluasi tindakan serta pencapaian, dan berdoa agar diberikan petunjuk serta kekuatan untuk terus berusaha menjadi individu yang lebih baik.
D’oa juga menjadi sarana untuk memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan yang mungkin dilakukan selama tahun yang telah berlalu, menciptakan kesadaran akan pentingnya aspek spiritual dalam perjalanan kehidupan sehari-hari.
Do’a Akhir Tahun dan Awal Tahun
Doa yang dapat diucapkan saat momen pergantian tahun ini mencakup doa untuk mengakhiri dan memulai tahun baru.
Menurut informasi dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, doa akhir tahun diucapkan dengan harapan agar terlindungi dari godaan atau tipu daya setan, serta memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan selama setahun sebelumnya.
Doa akhir dan awal tahun dalam ajaran Islam bukan hanya sebagai rangkaian kata-kata, melainkan juga sebagai ungkapan tulus hati yang mencerminkan kerinduan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Doa tersebut menciptakan kesadaran spiritual dan refleksi mendalam terhadap perjalanan hidup, mengingatkan umat Islam untuk senantiasa meningkatkan kualitas ibadah dan bertaqwa.
Dengan merayakan pergantian tahun dalam kerangka doa, umat Islam diharapkan dapat memperkuat ikatan spiritual mereka, membangun keteguhan iman, dan menapaki tahun baru dengan penuh keberkahan serta rahmat dari Allah SWT.
Berikut ini merupakan teks doa untuk mengakhiri dan memulai tahun baru, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, serta artinya:
Doa Akhir Tahun
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allahumma ma ‘amiltu min ‘amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘ala ‘uqubati, wa da’autani ilat taubati min ba’di jara’ati ‘ala ma’shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirlî wa ma ‘amiltu fiha mimma tardha, wa wa’attani ‘alaihits tsawaba, fa’as’aluka an tataqabbala minni wa la taqtha’ raja’i minka ya karim.
Artinya: “Ya Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini termasuk yang Engkau larang sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Engkau maklumi karena kemurahan-Mu sementara Engkau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Engkau perintahkan untuk tobat sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku. Ya Tuhanku, aku berharap Engkau menerima perbuatanku yang Engkau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Doa Akhir Tahun ini merupakan ungkapan kerendahan hati dan penyesalan di hadapan Allah SWT.
Dalam doa ini, seorang Muslim mengakui segala perbuatannya selama setahun yang telah berlalu, mengakui kesalahan dan dosa yang mungkin terjadi, dan memohon ampunan serta rahmat Allah.
Doa ini juga mencerminkan kesadaran akan keterbatasan diri dan ketergantungan pada kasih sayang dan kemurahan Allah.
Dengan penuh harap, doa ini mengekspresikan keyakinan bahwa Allah yang Maha Pengampun akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertaubat dengan tulus dan akan memberikan pahala sesuai dengan janji-Nya.
Bacaan Doa di Awal Tahun
اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Allahumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘ala fadhlikal ‘azhimi wa karimi judikal mu’awwal. Hadza ‘amun jadidun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fihi minas syaithani wa auliya’ih, wal ‘auna ‘ala hadzihin nafsil ammarati bis su’i, wal isytighala bima yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikram.
Artinya: “Ya Tuhanku, Engkau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karuniaMu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Engkau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Do’a Awal Tahun menggambarkan kerendahan hati dan ketergantungan seorang Muslim kepada Allah SWT pada awal pergantian tahun.
Dalam doa ini, dia mengakui keabadian, keberadaan Allah yang maha awal, dan memohon kepada-Nya atas karunia dan kemurahan-Nya yang besar.
Dengan penuh kesadaran terhadap tantangan yang mungkin dihadapi di tahun yang baru, doa ini menjadi ungkapan permohonan perlindungan dari godaan setan dan pertolongan untuk mengatasi dorongan diri yang cenderung melakukan perbuatan buruk.
Pada intinya, doa ini mencerminkan keinginan untuk menjalani tahun baru dengan berpegang teguh pada petunjuk Allah dan mendekatkan diri pada-Nya dalam segala aspek kehidupan.
Hukum Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun dalam Islam
Pada dasarnya, umat Islam sangat disarankan untuk melibatkan diri dalam berdoa.
Petunjuk untuk berdoa dapat ditemukan dalam salah satu ayat Al-Qur’an, yaitu Surah Gafir ayat 60, yang mengajarkan keutamaan berdoa kepada Allah SWT.
Anjuran berdoa dalam ajaran Islam mencerminkan pentingnya hubungan antara hamba dengan Sang Pencipta.
Ayat tersebut, Surah Gafir ayat 60, memperkuat pesan bahwa doa bukan hanya sekadar ritual, melainkan merupakan sarana untuk memperdalam ikatan spiritual dan ketergantungan kepada Allah SWT.
َقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖ
Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina-dina.'”
Dalam momen berdoa, umat Muslim berpeluang untuk menyampaikan harapan, kebutuhan, serta rasa syukur kepada Allah, meneguhkan keyakinan bahwa Dia Maha Mendengar dan Maha Menjawab doa hamba-Nya.
Sehingga, anjuran berdoa tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkukuh iman dan meningkatkan kesadaran spiritual umat Islam.
Tentang hukum membaca doa akhir dan awal tahun, terdapat perbedaan pandangan di kalangan ulama.
Beberapa berpendapat bahwa membaca doa akhir dan awal tahun merupakan tindakan yang dianjurkan, sementara yang lain berpendapat bahwa Nabi Muhammad SAW tidak secara khusus menyarankan doa tersebut.
Menurut detikHikmah, penelusuran mereka belum menemukan dalil sahih dari Al-Qur’an dan hadis yang secara spesifik menganjurkan membaca doa akhir dan awal tahun.
Meskipun demikian, sebagian ulama menghubungkan doa ini dengan dalil umum mengenai anjuran berdoa.
Meskipun terdapat perbedaan pandangan mengenai hukum membaca doa akhir dan awal tahun, umat Islam cenderung menunjukkan kecenderungan untuk melibatkan diri dalam berbagai bentuk ibadah, termasuk berdoa, pada momen pergantian tahun.
Meski belum ada dalil yang spesifik dari Al-Qur’an atau hadis, sebagian besar umat Islam menganggap doa akhir dan awal tahun sebagai bentuk ekspresi spiritual yang dapat menguatkan ikatan batin dengan Allah.
Sementara beberapa ulama menekankan pentingnya memiliki dasar dalil yang kuat dalam menjalankan amalan keagamaan, lainnya menyarankan agar umat Islam menjaga keragaman pandangan dan fokus pada nilai-nilai universal seperti kebaikan, rasa syukur, dan ketakwaan dalam menyambut tahun baru.
Waktu Membaca Do’a Akhir Tahun
Kapan waktu yang tepat membaca do’a akhir tahun? Sebagaimana telah dijelaskan, doa tersebut awalnya ditujukan untuk merayakan pergantian tahun baru dalam kalender Hijriah.
Meskipun demikian, doa ini juga dapat diucapkan saat momen pergantian tahun baru dalam kalender Masehi.
Oleh karena itu, waktu pelaksanaan doa awal dan akhir tahun perlu disesuaikan dengan perbedaan penanggalan antara kalender Hijriah dan Masehi.
Pada kalender Hijriah, pergantian tahun terjadi saat tenggelamnya matahari, sementara pada kalender Masehi, tahun baru dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat pada malam tanggal 31 Desember.
Oleh karena itu, doa akhir tahun dapat dibaca pada malam tanggal 31 Desember setelah matahari terbenam hingga sebelum pukul 00.00. Adapun doa awal tahun dapat diucapkan setelah pukul 00.00 saat memasuki hari baru tanggal 1 Januari.
Demikianlah, doa akhir dan awal tahun ini dapat diadopsi oleh umat Muslim, dengan menyesuaikan waktu pelaksanaannya sesuai dengan perbedaan penanggalan antara kalender Hijriah dan Masehi.
Selain berdoa, disarankan untuk melibatkan diri dalam amalan lain seperti zikir dan selawat, semoga dapat meraih berbagai keutamaan.