Do’a
Doa Selamat Dunia Dan Akhirat, sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk mencari perlindungan dari Allah. Untuk mendapatkan Muslim didesak untuk melakukan upaya fisik dan spiritual yang konstan, termasuk berdoa untuk dunia dan akhirat.
Selalu perhatikan keberhasilan dari membaca Doa Selamat Dunia dan Akhirat. Kebaikan kepada orang lain Taat pada semua perintah Allah. Semua larangan dapat dipenuhi dengan menghindarinya. Meskipun ada bentuk usaha batin, Umat Islam dihimbau untuk selalu berdoa kepada Allah.
Doa adalah tindakan meminta kepada Tuhan. Karena Tuhan memahami bahasa semua makhluk, mereka memiliki hak untuk menggunakan bahasa satu sama lain. Yang terpenting adalah tujuan shalat.
Hal itu tertuang dalam salah satu hadis nabi yang tertulis di Kitab Arba'in Nawawi karangan Imam Nawawi yang berbunyi:
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ
Innama-l-a'malu binniyati
Artinya: "Bahwa sesungguhnya apapun amal yang dilakukan tergantung pada niatnya."
Macam-macam doa Selamat
- Doa Selamat Pertama
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanah, wa fil aakhiraati khasanah, wa qinaa adzaabannaar."
Artinya: "Ya Tuhan kami, berila kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari azab neraka."
- Doa Selamat Kedua
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ
وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ
"Allahumma innaa nas-aluka salaamatan fid diini wa 'afiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil 'ilmi wa barokatan fir rizqi wa taubatan qablal mauti wa rohmatan 'indal mauti wa maghfirotan ba'dal mauti, allahummaa hawwin 'alainaa fil sakaraatil mauti wannajaata minan naari wal 'afwa 'indal hisaabi, rabbanaa laa tuzigh quluubana ba'da idz hadaitanaa wahab lanaa mil ladunka rahma, innaka antal wahhaab, rabbanaa aatinaa fiddunnyaa hasanah, wa fil akhirati hasanah waqinaa 'adzaa ban naar."
Artinya: "Ya Allah kami memohon kepada-Mu keselamatan dalam agama, dan kesejahteraan/kesegaran pada tubuh dan penambahan ilmu, dan keberkahan rezeki, serta taubat sebelum mati dan rahmat di waktu mati, dan keampunan sesudah mati.
Ya, Allah, mudahkanlah kami saat pencabutan nyawa, selamat dari api neraka dan mendapat kemaafan ketika amal diperhitungkan. Ya Allah, janganlah Engkau goyahkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk dan berilah kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka."
Waktu Mustajab untuk Berdoa
- Setelah adzan dikumandangkan
Setelah membaca doa sesudah azan, berdoalah untuk keselamatan dunia dan akhirat agar selalu dilindungi oleh Allah.
- Setelah salat fardu
Tidak hanya berdoa untuk meminta apa yang kita inginkan, kita juga harus memanjatkan Doa selamat agar selalu diberi keselamatan di dunia dan akhirat.
- Setelah salat sunah (lebih baik malam hari)
Sepertiga malam adalah waktu yang tepat untuk mengerjakan salat malam seperti salat tahajud, salat hajat dan salat sunah lainnya. Setelah mengerjakan salat sunah, ini juga menjadi waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa.
- Pada malam Lailatul Qodar
Pada malam Lailatul Qodar, semua umat muslim berlomba-lomba memperoleh keistimewaan malam tersebut dengan beritikaf di masjid, berdzikir, dan sebagainya. Kita juga tidak boleh lupa untuk berdoa memohon keselamatan dunia dan akhirat. Terima Kasih Telah membaca artikel mengenai Ilmu islam tentang Doa Selamat Dunia Dan Akhirat semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi yang membaca.
Surau.co - Doa Ketika Hujan Lebat agar Selamat dari bencana - Hujan, Kita mungkin sudah tidak asing lagi mendengar fenomena alam yang satu ini. Menurut ilmu pengetahuan, hujan itu sendiri terbentuk dari penguapan air laut di awan, lalu turunlah hujan.
Curah hujan dapat membawa manfaat bagi makhluk hidup. Misalnya, ketika hujan, tanaman menjadi subur, tanaman tumbuh dengan indah, dan kebutuhan air bagi hewan dan manusia terpenuhi. Hujan yang turun diharapkan menjadi hujan yang bermanfaat bagi semua makhluk hidup. Karena dengan melakukan doa ketika hujan makhluk hidup dapat mengambil semua manfaat yang mereka berikan.
Hujan juga merupakan berkah yang diturunkan oleh Tuhan kepada kita, sehingga air hujan dapat membawa energi positif bagi alam dan makhluk hidup di sekitar kita. Namun, hujan juga dapat mendatangkan malapetaka pada organisme di sekitarnya. Oleh karena itu, ada doa-doa khusus yang wajib kita panjatkan sebagai umat Islam agar hujan membawa berkah bagi kita semua.
Doa Ketika Hujan Lebat agar Selamat dan Dilindungi
Doa-doa ini diharapkan dapat menjadi antitesis dari bencana hujan, sehingga hujan yang turun dapat bermanfaat bagi makhluk di sekitar kita setelah kita selesai berdoa. Doa ketika hujan deras dan orang yang ditakuti membahayakan.
Berikut Adalah Doa Ketika Hujan :
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
"Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari."
Artinya:
"Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan."
Di mana dia menyerukan ini untuk berdoa jika hujan deras, dia mengatakan: ( Hawwalina Tuhan, bukan kami, Ya Tuhan , di bukit, gunung, semak-semak dan lembah Alzerab dan bibit pohon). Secara linguistik doa itu adalah arah dan permintaan.
Permohonan secara teknis itu adalah orang percaya kembali kepada Tuhannya Yang Mahakuasa dalam kerendahan hati, penghormatan, dan mewujudkan kebutuhan, berharap dari Tuhan untuk memenuhi kebutuhannya, keinginan dan persyaratan.
Jadi permohonan dalam kenyataannya itu adalah meminta bantuan dari pemilik bantuan dan Penguasa-Nya yang di Tangan-Nya adalah segalanya, dan menunjukkan kebutuhan dan kehinaan kepada-Nya, Maha Suci-Nya, dengan memberikan manusia dan memberinya dari yang besar dan berlimpah jenis-jenis nikmat yang Dia berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dia berada di tangan-Nya untuk melimpahkan kepada makhluk-Nya segala macam kebaikan.
Bagaimana Doa Meminta Hujan?
Hujan adalah anugerah, berkah dan nikmat dari Tuhan atas semua makhluk. Air adalah kehidupan, dan itu mengairi manusia, hewan, dan bumi. Orang-orang menunggunya dan merasa senang saat air itu turun, dan mereka berpaling kepada Tuhan, Yang Mahakudus dan Yang Maha Tinggi, untuk menganugerahkan kepada mereka karunia, dan ini adalah berkat mereka.
Doa Ketika Melihat Awan
Di antara doa-doa ketika hujan atau ketika awan dan awan terlihat, dan bersukacita ketika akan turun hujan. Ini adalah doa yang bermanfaat baik yang mempengaruhi bumi yang akan menghasilkan kebaikan. Mungkin panggilan yang tulus yang dapat membayar kerugian umat Islam dari hujan itu, dan membawa mereka untuk berbuat baik.
Sunnah yang harus diikuti saat hujan Ini adalah bagian dari Sunnah ketika hujan membawa keberkahan bagi semua manusia. Demikian artikel yang dapat saya buat tentang doa ketika hujan semoga bermanfaat, terimakasih.
Doa setelah Wudhu beserta artinya, Secara linguistik, makna pemusnahan berasal dari kata wadha'ah yang berarti hasan (baik, baik) dan bahjah (indah atau indah).
Menurut syara' yang dikutip dalam kitab Al-Fiqh Al-Manhaji Madzhabi Syafi'i, konsep Doa Setelah Wudhu sebagai berikut :
اسم لفعل الذي هو استعمال الماء في أعضاء معينة مع النية
Artinya: “Sebuah nama untuk menunjukan perkerjaan yang berupa menggunakan air pada anggota-anggota badan tertentu disertai dengan niat.” Artinya huruf wawu berarti difathah (wadhu'), yang tidak berarti penyucian.
Wadhu' adalah nama alat yang digunakan untuk menjernihkan air. Arti pembersihan tidak terkait dengan ritual pembersihan sebelum sholat atau bentuk ibadah lainnya. Tergantung konteks kalimatnya.
Enam Rukun WudhuDalam ritual mensucikan diri melalui wudhu, ada beberapa hal yang wajib ada, atau disebut sebagai rukun wudhu. Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami dalam kitabnya 'Safinatun Najâ'.
فروض الوضوء ستة: الأول النية الثاني غسل الوجه الثالث غسل اليدين مع المرفقين الرايع مسح شيئ من الرأس الخامس غسل الرجلين مع الكعبين السادس الترتيب
Artinya: “Fardhu wudhu ada enam: (1) niat, (2) membasuh muka, (3) membasuh kedua tangan beserta kedua siku, (4) mengusap sebagian kepala, (5) membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki, dan (6) tertib,” (Salim bin Sumair Al-Hadhrami, Safînatun Najâ, Beirut, Darul Minhaj).
Doa setelah WudhuBerdoa setelah wudhu menjadi amalan yang bisa dilakukan oleh umat Islam karena hal itu merupakan sunnah dari Nabi Muhammad SAW. Adapun, doa setelah wudhu yang diamalkan sebagai berikut
Arab:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ عِبَادِكَ الصَالِحِينَ
سُبْحَانَكَ اَلَّلهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوبُ اِلَيكَ
Latin: ASY-HADU ALLA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKALAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA ROSULUH, ALLOHUMMAJ'ALNII MINATTAWWAABIINA WAJ'ALNII MINAL MUTATHOHHIRIIN WAJ'ALNII MIN 'IBAADIKAS SHOLIHIN SUBHAANAKA ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA ASTAGHFIRUKA WAATUUBU ILAIIK.
Artinya: Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku hamba yang bertaubat dan jadikanlah aku sebagai orang yang bersuci, dan jadikanlah aku sebagian dari hamba-hambamu yang shal.
Doa setelah wudhu tersebut berdasarkan hadist riwayat Tirmidzi dan disahihkan oleh Syaikh Al-Albani. Dari 'Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
Arab: مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ »
Artinya: Siapa yang berwudhu dengan memperbagus wudhunya, lalu ia mengucapkan 'ASY-HADU ALLA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKALAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA ROSULUH, ALLOHUMMAJ'ALNII MINATTAWWAABIINA WAJ'ALNII MINAL MUTATHOHHIRIIN',
dengan ia membacanya melainkan akan dibukakan baginya delapan pintu surga, ia akan masuk lewat pintu mana saja yang ia mau.
Baca Juga: Doa sebelum Belajar dan Sesudah Belajar Lengkap
Dalil Mengenai Wudhuيَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki.” (QS. Al-Maidah ayat 6).
Baca juga: Doa Wudhu Lengkap Serta Tata Cara dan Manfaatnya
Kemudian dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW mempertegas anjuran untuk berwudhu yang berbunyi: "Barang siapa berwudhu seperti yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dan perjalanannya menuju masjid dan salatnya sebagai tambahan pahala baginya." (HR. Muslim). Terima Kasih Telah membaca artikel mengenai Ilmu islam tentang Doa setelah Wudhu beserta artinya semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi yang membaca.
Doa Sesudah Makan Serta Adabnya yang Diajarkan Rasuluallah, Berdoa sebelum dan sesudah makan adalah pepatah yang diajarkan Nabi Muhammad (damai dan berkah Allah besertanya) kepada umat Islam. Atas banyaknya karunia dan karunia, Allah SWT merekomendasikan sebagai wujud syukur setiap muslim.
Seorang Muslim yang tidak hanya menerima pahala tetapi juga Ber-doa sesudah makan justru dapat Menyehatkan mental dan fisiknya. Manfaat makanan yang diberikan oleh Allah termasuk makan makanan halal. Oleh karena itu, manusia sangat dianjurkan untuk berdoa setelah selesai makan.
Doa Sesudah Makan
Berdasarkan hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW mencontohkan pengucapan "Alhamdulillah" apabila sesudah makan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah Ta'ala sangat menyukai kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum." Adapun doa lainnya dapat dipanjatkan setelah mengucap Alhamdulillah.
Berikut Doa sesudah Makan:
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْنَ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja'alanaa minal muslimiin
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk golongan orang muslim."
Sebagian Orang yang hidupnya terbatas, seperti fakir miskin dan duafa, belum tentu bisa makan setiap hari. Demikian pula, orang sakit tidak dapat merasakan nikmatnya makanan, betapapun lezatnya makanan itu. Jadi bagi kita yang bisa makan enak dan kenyang, sudah sepatutnya kita bersyukur.
Dalam setiap makanan ada berkah dan kita tidak tahu dimana berkahnya. Maka dianjurkan untuk mengambil makanan yang jatuh, membersihkan bagian yang kotor dan memakannya dan Jika ada gigitan makanan dari salah seorang dari kalian yang jatuh, maka hendaklah dia membersihkan bagian yang kotor, kemudian memakannya dan jangan biarkan untuk setan.
Adab Makan Sesuai Ajaran Rasulullah
- Bacalah basmalah.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyebutkan amalan baik ketika makan. “Jika seseorang mengucap basmalah pada tiap suapan, maka itu sangat baik hingga hatinya tidak kosong dari dzikir kepada Allah."
- Makanlah makanan yang halal dan sesuai syariat Islam.
- Makan secukupnya saja atau tidak berlebihan. Anjuran ini tertuang surat Al A'raf ayat 31 yang artinya: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan,” (QS. Al A'raf: 31).
- Berwudu sebelum dan sesudah makan atau setidaknya mencuci kedua tangan.
- Duduk saat makan dan tidak makan dalam posisi bersandar atau berdiri. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Muslim: “Aku tidak makan sambil bersandar. Aku adalah seorang hamba, maka aku minum seperti minumnya hamba dan makan pun seperti makannya seorang hamba. Janganlah seorang di antara kalian minum sambil berdiri (HR Muslim)".
- Tidak mengumpat atau mencela makanan. Dalam suatu riwayat disebutkan, Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan; Jika ia suka dimakannya, jika tidak suka ditinggalkannya (HR Al Bukhari dan Muslim).
- Makan secara bersama-sama. Dalam hadits riwayat Anas RA disebutkan, Rasulullah SAW tidak pernah makan sendirian.
- Tidak terburu-buru ketika mengambil makanan dan mendahulukan orang tua. Rasulullah SAW pernah bersabda: Yang melayani minuman suatu kaum, hendaknya dialah yang terakhir orang yang minum (HR Attirmidzi).
- Jangan meniup makanan yang masih hangat. Rasulullah SAW melarang orang untuk meniup-niup minuman/makanan (HR Abu Dawud).
- Gunakanlah tangan kanan ketika menyantap makanan. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, “Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya.
Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula.” (HR. Muslim). Terima Kasih Telah membaca artikel mengenai Doa Sebelum Makan dan Sesudahnya semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi yang membaca.
Surau.co - Mengetahui Lebih Jauh Mengenai Doa Sesudah Sholat – Doa sesudah sholat Ini adalah salah satu doa yang Nabi saw dianjurkan untuk dibaca setelah sholat kita. Bahkan, signifikansinya dapat dilihat ketika Nabi sendiri menyuruh sahabat tercintanya, Muaz Ibn Jabal ra untuk tidak pernah meninggalkan Doa ini setelah sholat, sebagai tanda cintanya kepada Muaz.
Dalam doa tersebut nabi menganjurkan untuk mampu merasa bersyukur atas anugerah dan anda harus mensyukuri perasaan ini. Beliau mengajak kita untuk memanjatkan doa sesudah sholat untuk bersyukur, dengan harapan bahwa Allah menambah rahmat-Nya atas kita karena rasa syukur kita.
Doa Umum yang Harus Dibaca Sesudah Sholat
Do'a sesudah sholat yang harus dibaca dalam rangkaian wirid. Dari beberapa bacaan dalam wirid ada satu do'a yang harus dibaca.
Doa agar Tetap Istiqomah dalam Beragama
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرِّحِيْمِ. الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. حَمْدًا يُوَافِىْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
اَللهُمَّ اغْفِرْلِىْ وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِىْ صَغِيْرًا
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَصِحَّةً فِى الْبَدَنِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmatNya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segalah syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran zat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad dan keluarganya. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku semenjak kecil.Ya Allah, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dan janganlah Engkau biarkan ghill (dengki) dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.
Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadaMu kesejahteraan dalam agama, dunia dan akhirat, keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat datang maut, dan ampunan setelah datang maut.
Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, (berilah kami) keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat hisab.Wahai Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami istri-istri dan keturunan-keturunan sebagai penyejuk hati dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.
Wahai Tuhan kami, perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Demikianlah artikel yang saya buat. Semoga bermanfaat.
Surau.co - Doa untuk Orang Sakit Sesuai Ajaran Rasul, Menurut ajaran Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan perlu tahu mengenai amalan Bagi orang sakit. membaca doa adalah amalan yang terpuji dan dianjurkan.
Nabi Muhammad SAW biasanya pada saat Doa untuk orang sakit, pada saat Nabi Muhammad SAW mengatakan ini saat mengunjungi sahabatnya. Sebagaimana dinyatakan dalam ayat 60 Al-Qur'an Surat Al-Mumin:
"Berdoalah kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina."
Doa untuk Kesembuhan Orang Sakit
Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya saat ada sahabat yang jatuh sakit, senantiasa menjenguknya. Rasulullah SAW juga selalu membacakan doa untuk kesembuhan orang sakit. Tujuannya agar Allah SWT segera mengangkat penyakitnya serta memberikan kesembuhan pada orang sakit tersebut.
Salah satu doa untuk kesembuhan orang sakit yang dipanjatkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA:
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا
Allahumma rabban nasi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syafi. La syafiya illa anta syifa’an la yughadiru saqaman.
Artinya,: "Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri,"
- Doa untuk Orang Sakit Saat Ruqyah
Terdapat doa lainnya yang juga dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW, khususnya saat sedang meruqyah salah seorang sahabat. Ruqyah merupakan sebuah proses penyembuhan melalui ayat-ayat Al-Quran. Berikut Doa untuk Orang Sakit yang dipanjatkan oleh Rasulullah SAW:
امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ
Imsahil ba’sa rabban nasi. Bi yadikas syifa’u. La kasyifa lahu illa anta.
Artinya, "Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau,"
Doa untuk Angkat Penyakit
Abu Dawud dan At-Tirmidzi juga meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan membaca doa berikut ini di hadapan orang sakit sebanyak 7 kali. Dengan doa ini, diharapkan Allah SWT segera mengangkat penyakit yang diderita orang tersebut. Berikut doa yang dianjurkan dibaca oleh Rasulullah SAW:
أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka.
Artinya, “Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu,”
- Doa untuk Diampui Dosa-Dosanya
Selain doa untuk kesembuhan orang sakit, Rasulullah SAW juga kerap menyebut nama orang sakit saat membaca doa. Seperti saat Rasulullah SAW menjenguk Sa’ad bin Abi Waqqasah, Nabi Muhammad SAW pun menyebut nama Sa’ad saat sedang berdoa.
Hal tersebut ternyata bisa kita lakukan juga. Nantinya hanya dengan mengganti nama Sa'ad dengan nama yang ingin didoakan untuk kesembuhannya. Adapun doa yang dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW yakni sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا
Allahummasyfi Sa‘dan. Allahummasyfi Sa‘dan. Allahummasyfi Sa‘dan
Artinya, "Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad."
Doa untuk Orang Sakit Diberi Perlindungan
Adapun doa untuk kesembuhan orang sakit yang dibaca Rasulullah SAW saat menjenguk sahabat Salman Al-Farisi RA adalah sebagai berikut:
شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ
Syafakallahu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘afāka fī dīnika wa jismika ila muddati ajalika
Artinya, "Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia." ). Terima Kasih Telah membaca artikel mengenai Ilmu islam tentang Doa untuk Orang Sakit Sesuai Ajaran Rasul semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi yang membaca.
Dalam ajaran Islam, berdoa adalah suatu bentuk ibadah yang dapat dilakukan dalam berbagai situasi.
Hal ini juga berlaku ketika kita memasuki pergantian tahun, di mana terdapat doa-doa khusus yang dapat dipanjatkan oleh umat Islam.
Doa tersebut mencakup rasa syukur atas berbagai nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, sekaligus berisikan harapan untuk diberikan kelancaran dalam menjalani kehidupan.
Selain itu, doa dalam Islam tidak hanya menjadi sarana untuk menyampaikan rasa terima kasih dan harapan pribadi, tetapi juga merupakan wujud keterhubungan yang lebih mendalam antara hamba dan Sang Pencipta.
Pada momen pergantian tahun, umat Islam dapat merenungkan perjalanan hidupnya, mengevaluasi tindakan serta pencapaian, dan berdoa agar diberikan petunjuk serta kekuatan untuk terus berusaha menjadi individu yang lebih baik.
D'oa juga menjadi sarana untuk memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan yang mungkin dilakukan selama tahun yang telah berlalu, menciptakan kesadaran akan pentingnya aspek spiritual dalam perjalanan kehidupan sehari-hari.
Do'a Akhir Tahun dan Awal Tahun
Doa yang dapat diucapkan saat momen pergantian tahun ini mencakup doa untuk mengakhiri dan memulai tahun baru.
Menurut informasi dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, doa akhir tahun diucapkan dengan harapan agar terlindungi dari godaan atau tipu daya setan, serta memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan selama setahun sebelumnya.
Doa akhir dan awal tahun dalam ajaran Islam bukan hanya sebagai rangkaian kata-kata, melainkan juga sebagai ungkapan tulus hati yang mencerminkan kerinduan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Doa tersebut menciptakan kesadaran spiritual dan refleksi mendalam terhadap perjalanan hidup, mengingatkan umat Islam untuk senantiasa meningkatkan kualitas ibadah dan bertaqwa.
Dengan merayakan pergantian tahun dalam kerangka doa, umat Islam diharapkan dapat memperkuat ikatan spiritual mereka, membangun keteguhan iman, dan menapaki tahun baru dengan penuh keberkahan serta rahmat dari Allah SWT.
Berikut ini merupakan teks doa untuk mengakhiri dan memulai tahun baru, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, serta artinya:
Doa Akhir Tahun
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allahumma ma 'amiltu min 'amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'ala 'uqubati, wa da'autani ilat taubati min ba'di jara'ati 'ala ma'shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirlî wa ma 'amiltu fiha mimma tardha, wa wa'attani 'alaihits tsawaba, fa'as'aluka an tataqabbala minni wa la taqtha' raja'i minka ya karim.
Artinya: "Ya Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini termasuk yang Engkau larang sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Engkau maklumi karena kemurahan-Mu sementara Engkau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Engkau perintahkan untuk tobat sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku. Ya Tuhanku, aku berharap Engkau menerima perbuatanku yang Engkau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."
Doa Akhir Tahun ini merupakan ungkapan kerendahan hati dan penyesalan di hadapan Allah SWT.
Dalam doa ini, seorang Muslim mengakui segala perbuatannya selama setahun yang telah berlalu, mengakui kesalahan dan dosa yang mungkin terjadi, dan memohon ampunan serta rahmat Allah.
Doa ini juga mencerminkan kesadaran akan keterbatasan diri dan ketergantungan pada kasih sayang dan kemurahan Allah.
Dengan penuh harap, doa ini mengekspresikan keyakinan bahwa Allah yang Maha Pengampun akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertaubat dengan tulus dan akan memberikan pahala sesuai dengan janji-Nya.
Bacaan Doa di Awal Tahun
اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Allahumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'ala fadhlikal 'azhimi wa karimi judikal mu'awwal. Hadza 'amun jadidun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fihi minas syaithani wa auliya'ih, wal 'auna 'ala hadzihin nafsil ammarati bis su'i, wal isytighala bima yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikram.
Artinya: "Ya Tuhanku, Engkau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karuniaMu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Engkau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."
Do'a Awal Tahun menggambarkan kerendahan hati dan ketergantungan seorang Muslim kepada Allah SWT pada awal pergantian tahun.
Dalam doa ini, dia mengakui keabadian, keberadaan Allah yang maha awal, dan memohon kepada-Nya atas karunia dan kemurahan-Nya yang besar.
Dengan penuh kesadaran terhadap tantangan yang mungkin dihadapi di tahun yang baru, doa ini menjadi ungkapan permohonan perlindungan dari godaan setan dan pertolongan untuk mengatasi dorongan diri yang cenderung melakukan perbuatan buruk.
Pada intinya, doa ini mencerminkan keinginan untuk menjalani tahun baru dengan berpegang teguh pada petunjuk Allah dan mendekatkan diri pada-Nya dalam segala aspek kehidupan.
Hukum Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun dalam Islam
Pada dasarnya, umat Islam sangat disarankan untuk melibatkan diri dalam berdoa.
Petunjuk untuk berdoa dapat ditemukan dalam salah satu ayat Al-Qur'an, yaitu Surah Gafir ayat 60, yang mengajarkan keutamaan berdoa kepada Allah SWT.
Anjuran berdoa dalam ajaran Islam mencerminkan pentingnya hubungan antara hamba dengan Sang Pencipta.
Ayat tersebut, Surah Gafir ayat 60, memperkuat pesan bahwa doa bukan hanya sekadar ritual, melainkan merupakan sarana untuk memperdalam ikatan spiritual dan ketergantungan kepada Allah SWT.
َقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖ
Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina-dina.'"
Dalam momen berdoa, umat Muslim berpeluang untuk menyampaikan harapan, kebutuhan, serta rasa syukur kepada Allah, meneguhkan keyakinan bahwa Dia Maha Mendengar dan Maha Menjawab doa hamba-Nya.
Sehingga, anjuran berdoa tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkukuh iman dan meningkatkan kesadaran spiritual umat Islam.
Tentang hukum membaca doa akhir dan awal tahun, terdapat perbedaan pandangan di kalangan ulama.
Beberapa berpendapat bahwa membaca doa akhir dan awal tahun merupakan tindakan yang dianjurkan, sementara yang lain berpendapat bahwa Nabi Muhammad SAW tidak secara khusus menyarankan doa tersebut.
Menurut detikHikmah, penelusuran mereka belum menemukan dalil sahih dari Al-Qur'an dan hadis yang secara spesifik menganjurkan membaca doa akhir dan awal tahun.
Meskipun demikian, sebagian ulama menghubungkan doa ini dengan dalil umum mengenai anjuran berdoa.
Meskipun terdapat perbedaan pandangan mengenai hukum membaca doa akhir dan awal tahun, umat Islam cenderung menunjukkan kecenderungan untuk melibatkan diri dalam berbagai bentuk ibadah, termasuk berdoa, pada momen pergantian tahun.
Meski belum ada dalil yang spesifik dari Al-Qur'an atau hadis, sebagian besar umat Islam menganggap doa akhir dan awal tahun sebagai bentuk ekspresi spiritual yang dapat menguatkan ikatan batin dengan Allah.
Sementara beberapa ulama menekankan pentingnya memiliki dasar dalil yang kuat dalam menjalankan amalan keagamaan, lainnya menyarankan agar umat Islam menjaga keragaman pandangan dan fokus pada nilai-nilai universal seperti kebaikan, rasa syukur, dan ketakwaan dalam menyambut tahun baru.
Waktu Membaca Do'a Akhir Tahun
Kapan waktu yang tepat membaca do'a akhir tahun? Sebagaimana telah dijelaskan, doa tersebut awalnya ditujukan untuk merayakan pergantian tahun baru dalam kalender Hijriah.
Meskipun demikian, doa ini juga dapat diucapkan saat momen pergantian tahun baru dalam kalender Masehi.
Oleh karena itu, waktu pelaksanaan doa awal dan akhir tahun perlu disesuaikan dengan perbedaan penanggalan antara kalender Hijriah dan Masehi.
Pada kalender Hijriah, pergantian tahun terjadi saat tenggelamnya matahari, sementara pada kalender Masehi, tahun baru dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat pada malam tanggal 31 Desember.
Oleh karena itu, doa akhir tahun dapat dibaca pada malam tanggal 31 Desember setelah matahari terbenam hingga sebelum pukul 00.00. Adapun Doa Awal tahun dapat diucapkan setelah pukul 00.00 saat memasuki hari baru tanggal 1 Januari.
Demikianlah, doa akhir dan awal tahun ini dapat diadopsi oleh umat Muslim, dengan menyesuaikan waktu pelaksanaannya sesuai dengan perbedaan penanggalan antara kalender Hijriah dan Masehi.
Selain berdoa, disarankan untuk melibatkan diri dalam amalan lain seperti zikir dan selawat, semoga dapat meraih berbagai keutamaan.
Surau.co - Shalat Tahajud merupakan satu di antara ibadah sunah yang memiliki keutamaan yang sangat besar di sisi Allah Swt.
Meski tidak diwajibkan seperti shalat lima waktu, shalat Tahajud menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh berbagai keistimewaan dari-Nya.
12 Keutamaan Shalat Tahajud
Menenangkan Hati
Al-'Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
"Cobalah renungkan bagaimana Allah membalas sholat malam yang mereka lakukan secara sembunyi dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui oleh semua jiwa. Juga bagaimana Allah membalas rasa gelisah, takut, dan gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat malam dengan kesenangan jiwa di dalam surga."
Kebaikan di Dunia-Akhirat
Rasulullah saw. mengungkapkan, "Sungguh pada malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan waktu tersebut ada pada setiap malam." (HR Muslim).
Demikianlah beberapa dari banyak keutamaan shalat Tahajud. Ibadah ini dapat dilakukan di masjid ataupun rumah masing-masing.
Terutama yang sudah berkeluarga, hendaknya membiasakan tahajud bersama-sama. Wahai para suami, ajaklah istri shalat.
Jika ia menolak dengan alasan di luar uzur syar'i, percikkan air di tubuhnya. Para istri juga dapat melakukan hal yang sama kepada suami (HR Nasai dari Abu Hurairah).
Dipelihara oleh Allah dari Segala Macam Bencana
Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa melaksanakan shalat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi maka Allah Swt. akan memberikan sembilan macam kemuliaan: lima macam di dunia dan empat macam di akhirat."
Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah akan dipelihara oleh Allah Swt. dari segala macam bencana, tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya, akan dicintai para hamba Allah yang saleh dan dicintai oleh semua manusia, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama."
Penghapus dan Pencegah Dosa
Setiap orang pasti memiliki dosa. Dosa-dosa yang kecil bisa berguguran dengan menjalankan shalat sunah ini sebagaimana hadis di atas. Istimewanya, shalat tahajud juga bisa mencegah seseorang dari perbuatan dosa. Orang yang melazimkan tahajud akan mendapatkan taufik dari Allah Subhanahu wa Ta'ala sehingga dirinya terjauhkan dari maksiat dan dosa.
Kedudukan yang Mulia
surat Al Isra ayat 79:
"Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al Israa’: 79)
Kunci Masuk Surga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturahmi, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat." (HR. Ibnu Majah)
Salat Sunah Paling Utama
Shalat Tahajud yang juga disebut qiyamul lail atau shalat lail merupakan shalat sunah yang paling utama. Sebagaimana sabda Rasulullah:
"Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR. An Nasa’i)
Kemuliaan dan Kewibawaan
Selain mendapatkan kedudukan mulia di akhirat kelak, orang-orang yang ahli salat tahajud juga akan mendapatkan kedudukan yang mulia di dunia. Allah akan memberinya kemuliaan dan kewibawaan.
Doanya Dikabulkan
Orang yang mengerjakan sholat Tahajud kemudian berdoa, Insyaallah doanya dikabulkan Allah. Apalagi jika ia melakukannya di sepertiga malam yang terakhir.
Kebiasaan Orang Salih
Shalat Tahajud merupakan kebiasaan orang-orang saleh terdahulu. Maka siapa yang saat ini senantiasa mengerjakannya, ia pun tercatat sebagai orang-orang yang salih sebagaimana mereka.
"Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang salih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa." (HR. Ahmad)
Meningkatkan Takwa
Shalat Tahajud bisa melatih diri kita agar menjadi insan yang bertakwa. Dengan rutin menegakkan amalan sunah tersebut, Insyaallah kita menjadi hamba-Nya yang saleh.
Rasul saw. bersabda, "Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala penyakit dari tubuh." Allah Ta'ala menjanjikan bermacam-macam nikmat yang menyenangkan hati sebagai balasan bagi orang yang melaksanakan shalat tahajud (QS As-Sajdah: 16-17). Pelaku amalan sunah tersebut juga akan diangkat derajatnya dalam pandangan Allah Swt. (QS Al-Isra’: 79)
Penawar Kekhawatiran
Melaksanakan shalat Tahajud dengan konsisten dapat menjadi penawar kekhawatiran dan kegelisahan dalam kehidupan sehari-hari. Allah menjanjikan ketenangan jiwa kepada orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam mendekatkan diri kepada-Nya melalui shalat Tahajud.
"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah hati menjadi tenteram." (QS Ar-Ra'd: 28)
Do’a Sholat Taubat 1
أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا
Do’a Sholat Taubat 2
أللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَخَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّوَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Do’a Sholat Taubat 3
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ تَوْ فِيْقَ اَهْلِ الْهُدَى وَاَعْمَالَ اَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَجِدَّ اَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّ غْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى اَخَافَكَ . اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ مَخَا فَةً تَحْجُزُ نِى عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى اَعْمَلَ بِطَا عَتِكَ عَمَلاً اَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ حَتَّى اُنَا صِحَكَ فِىالتَّوْ بَةِ خَوْ فًا مِنْكَ وَحَتَّى اَخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حُبًّا لَكَ وَحَتَّى اَتَوَ كَّلَ عَلَيْكَ فَ اْلاُمُوْرِ كُلِّهَاوَحُسْنَ ظَنٍّ بِكَ . سُبْحَانَ خَالِقِ نُوْرٍ
Surau.co - Khutbah dapat diartikan sebagai proses menyampaikan nasihat dan pesan tentang takwa.
Secara keseluruhan, khutbah merujuk pada kegiatan berdakwah yang mengajak atau mendorong orang lain untuk meningkatkan tingkat ketakwaan, keimanan, dan pesan keagamaan lainnya, dengan mematuhi prinsip-prinsip tertentu.
Apa itu Khutbah?
Secara etimologis, khutbah merujuk pada pidato atau ceramah, dan seringkali terkait dengan ibadah salat atau jenis ibadah lainnya.
Contohnya termasuk khutbah Jumat, khutbah Idul Fitri, Idul Adha, khutbah salat gerhana (Khusuf), khutbah nikah, dan sebagainya.
Setiap jenis khutbah memiliki ketentuan khusus yang harus dipatuhi. Meskipun demikian, khutbah Jumat tetap dilakukan secara rutin setiap minggu.
Seorang khatib adalah individu yang bertanggung jawab menyampaikan khutbah ketika melaksanakan salat.
Menjadi khatib pada dasarnya merupakan tanggung jawab bersama yang wajib dilaksanakan oleh sebagian umat, dan seseorang harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang tata cara khutbah sebelum berbicara di atas mimbar.
5 Rukun Khutbah
Salah satu rukun khutbah adalah membaca do'a. Kelima rukun khutbah Jumat yang dijelaskan dalam "Buku Panduan Khutbah Jumat Untuk Pemula (2021)" dapat dirangkum sebagai berikut:
Membaca Pujian Kepada Allah SWT
Rukun pertama khutbah Jumat adalah menyampaikan pujian kepada Allah SWT. Pujian ini diucapkan dalam kedua khutbah dengan menggunakan kata-kata seperti "hamdun," "alhamdu," "nahmadu," dan "ahmadu." Penting untuk mencantumkan lafal jalalah saat menyebut nama Allah.
Membaca Sholawat Kepada Nabi Muhammad SAW
Rukun kedua khutbah Jumat adalah membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat ini diucapkan dalam kedua khutbah dengan menggunakan kata-kata seperti "al shalatu" dan sebutan lain yang terkait dengan Nabi Muhammad.
Membaca Wasiat Takwa
Rukun ketiga khutbah Jumat adalah menyampaikan wasiat takwa, yakni pesan atau anjuran untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT. Tujuan rukun ini adalah mengajak umat untuk taat dan menjauhi kemaksiatan dengan menyampaikan pesan-pesan seperti "Athi'ullaha" dan "Ittaqullah."
Membaca Satu Ayat Al-Qur'an
Rukun keempat khutbah Jumat melibatkan membaca satu ayat atau sebagian ayat Al-Qur'an. Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman yang baik dan menyeluruh mengenai makna ayat tersebut. Disarankan untuk membacanya pada khutbah pertama.
Membaca Doa untuk Orang Mukmin
Rukun terakhir khutbah Jumat dilakukan pada khutbah kedua dengan membaca doa untuk kaum muslimin dan muslimat. Doa ini sebaiknya berkaitan dengan urusan akhirat dan dihindari doa-doa yang terkait dengan urusan duniawi.
Rangkuman tersebut memberikan gambaran singkat mengenai pentingnya setiap rukun dalam khutbah Jumat dan tata cara pelaksanaannya. Semua rukun tersebut dirancang untuk memberikan panduan yang tepat dalam penyampaian khutbah Jumat.
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Bacaan Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Demikian artikel tenteng Bacaan Khutbah ke 2