Tak Berkategori  

Kisah Gus Dur, Jenderal Luhut Panjaitan dan Sejarah Pelengseran yang Perlu Diluruskan

Google News
Gusdur, Luhut dan Sejarah
Gusdur, Luhut dan Sejarah

Surau.co – Beberapa tokoh telah berkomitmen untuk meluruskan sejarah lengsernya KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari kursi kepresidenan Indonesia. Di antaranya para tokoh tersebut yaitu Mahfud MD, Rizal Ramli, serta Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang pernah menjadi menteri ketika Gus Dur menjadi presiden. Komitmen meluruskan sejarah lengsernya Gus Dur ini diutarakan oleh mereka ketika menghadiri peringatan haul Gus Dur di kediaman Mahfud MD di Jakarta.

Ada hal yang menarik untuk diulas dalam acara haul tersebut yaitu cerita LBP kepada para hadirin mengenai hubungan persahabatnya dengan Gus Dur. Ketika Gus Dur menjadi presiden, Jenderal Luhut sempat diamanahi menjadi menteri perindustrian dan perdagangan. Jauh sebelum itu perkenalan mereka sudah terjadi atas perantara Jendral Benny Moerdani. Dari Benny, LBP dapat mengenal Gus Dur lebih dekat. Katanya  “Saya tahu Gus Dur dari Pak Benny, waktu itu saya masih Letnan Kolonel, Gus Dur mengenakan kacamata, tetapi beliau masih bisa melihat dengan baik.”

Sehabis pertemuan tersebut, Luhut mendapatkan tugas berat dari Benny Moerdani.  Dia diminta oleh Jenderal Benny untuk menghentikan langkah Gus Dur yang maju menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada tahun 1994.

Posisi yang sangat rumit sehingga membuatnya dirundung kebimbangan. Pada akhirnya ia tidak sukses menjalankan tugasnya ini. Waktu itu, Luhut berstatus sebagai Komandan Komando Resort Militer 081/ Dhirotsaha Jaya di Madiun, Jawa Timur. Muktamar NU yang berlangsung pada tahun 1994 di Cipasung, Tasikmalaya sangatlah menegangkan. Langkah Gus Dur menjadi ketua umum PBNU tidak dikehendaki oleh penguasa Orde Baru yaitu Soeharto. Bayang-bayang militer sangat kental pada muktamar saat itu. Hubungan pertemanan Gus Dur dengan Benny Moerdani (algojo andalan Soeharto) lumayan unik, jika dikatakan teman tetapi musuh, dikatakan musuh tetapi teman.

Gus Dur sangatlah cerdik dalam mengatur suasana. Atas banyaknya dukungan para kiai membuat kalangan nahdliyyin melakukan perlawanan terhadap kesewenangan Soeharto, serta intimidasi para militer yang lumayan menegangkan. Akhirnya, hal ini membuat Gus Dur bisa menjadi ketua umum PBNU mengalahkan rival-rivalnya.

Setelah gagal menghadang langkah Gus Dur untuk menjadi ketua umum PBNU, justru membuat Luhut Binsar Pandjaitan bersahabat dengannya. Menurutnya “Gus Dur membawa aku dari posisi termarjinalkan ke posisi yang bagus. Sebab lantaran Gus Dur aku menjadi manusia yang berartu serta memiliki visi ke depan.”

Luhut mengisahkan betapa seringnya ia melakukan perbincangan santai dengan Gus Dur untuk membahas masalah bangsa. Katanya “Bersama almarhum Abdurahman, kami kerap makan bersama sambil bertukar pemikiran. Ikatan kami sangatlah dekat waktu itu.” Luhut seringkali mendapatkan nasihat serta inspirasi dari Gus Dur. Sampai ada salah satu nasihatnya yang masih ia pegang hingga saat ini. Gus Dur pernah memberikan nasihat kepada Luhut supaya mengedepankan persamaan daripada perbedaan. Kata Gus Dur “Mengapa kita selalu mempermasalahkan perbedaan, Pak Luhut?, bukannya lebih baik kita melihat permasaannya saja.”

Inilah yang dipelajari Luhut dari Gus Dur. Masalah perbedaan pasti ada dan tidak perlu untuk dihilangkan, karena perbedaan itu suatu hukum alam yang lahir dari setiap manusia. Ketika kita menginginkan Indonesia damai, janganlah suka mempermasalahkan perbedaan secara berlebihan. Tetapi, cobalah untuk berusaha mencari atau mengedepankan persamaan sehingga menciptakan perdamaian, ” jelas Luhut.

Ketika menjadi presiden, Gus Dur memiliki banyak terobosan dalam memimpin negeri ini. Kebijakan-kebijakan yang beliau terapkan telah membawa pengaruh besar pada bidang ekonomi, hukum, sampai politik luar negeri. Gus Dur sangat dikenal sebagai presiden Indonesia yang seringkali menyelenggarakan kunjungan ke luar negari. Tujuannya untuk melakukan diplomasi kebangsaan.

Akan tetapi sangat disayangkan, Gus Dur berhenti dari jabatan presidennya dengan jalan cerita yang mengiris hati. Permasalahan bulog serta bantuan dari Brunei, jadi permasalahan aneh yang menjerat Gus Dur. Bagi Luhut Binsar Pandjaitan, cerita lengsernya Gus Dur dari kursi kepresidenan butuh diluruskan, supaya tidak memunculkan prasangka buruk serta salah tafsir. Ketika menjadi presiden, Gus Dur sempat dituduh ikut serta dalam permasalahan kasus Bulog dan Brunei. Publik mengingat betul ada drama politik yang terjadi pada saat itu yang lebih dikenal dengan ‘Buloggate’ serta‘ Bruneigate’.

“Saya ingin satu hal dan sudah tersampaikan kepada Pak Mahfud yaitu rencana untuk meluruskan sejarah,” ungkap Luhut.

Bagi LBP, Gus Dur tidak melanggar konstitusi sama sekali. Ketika menjabat sebagai presiden, Gus Dur tidak melakukan korupsi. Hal ini dibuktikan dai majelis hukum atau pengadilan yang tidak menemukan indikasi korupsi sedikit pun dari tindakan Gus Dur ketika menjadi presiden.

Baca juga: Kisah Gusdur Dipuji Israel

“Saya sempat bilang ke Pak Mahfud waktu menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), sangatlah dibutuhkan penelitian untuk meluruskan sejarah lengsernya Gus Dur, saya siap untuk mendukungnya,” jelas Luhut.

Keakraban LBP dengan Gus Dur menjadi peninggalan sejarah yang sangat berharga. Kita bisa semakin tahu bahwa Gus Dur merupakan seorang pemimpin yang melahirkan para kader dengan jiwa kepemimpinan bagus serta intelektual berkualitas. Luhut sudah berencana dengan Mahfud untuk meluruskan sejarah lengsernya Gus Dur. LBP menegaskan bahwa pemakzulan Gus Dur bukanlah akibat dari perkara hukum Brunei dan Bulog seperti yang dituduhkan selama ini. Karena semua itu tidak terbukti kesalahannya di majlis hukum. Tidak hanya itu, Gus Dur juga tidak terbukti pernah melakukan pelanggaran konstitusi. Bagi Luhut, lengsernya Gus Dur lebih kepada perkara politik saja pada waktu itu. “Saya amati tidak terdapat aspek korupsi, karena majelis hukum telah memutuskan bahwa Gus Dur tidak pernah pelanggaran konstitusi. Oleh sebab itu yang saya amati selama ini pelengseran Gus Dur disebabkan oleh masalah politik,” jelasnya. Bagi Luhut, sejarah ini harus diluruskan. Pelurusan sejarah bisa dimulai dari riset untuk dibukukan. Luhut bersedia membagikan informasi mengenai peristiwa lengsernya presiden Gus Dur.