Tak Berkategori  

Ummu Umarah: Prajurit Perempuan Pemberani yang Menyelamatkan Rasulullah

Google News
Ummu Umarah
Ilustrasi: Kronologi.id

Surau.co – Perjuangan menegakkan Islam tidak hanya dilakukan oleh laki-laki, tapi juga perempuan. Dalam sejarah, terdapat perempuan dari Suku Anshar yang gagah berani, tak gentar akan peperangan, dan saking kuatnya dijuluki Singa Merah; sebagai penghormatan akan keberanian dan jasanya yang berdarah-darah dalam berjuang di jalan Allah. Dialah Ummu Umarah, perempuan yang melindungi Nabi Muhammad SAW ketika perang.

Ummu Umarah memiliki nama lengkap Nasibah binti Ka’ab al-Anshariyah. Umarah merupakan putri dari Ka’ab bin Amr serta dari ibu bernama Rabab binti Abdullah bin Habib. Memiliki saudara kandung Abdullah bin Ka’ab serta Abu Laila Abdurrahman bin Ka’ab. Dia memiliki suami bernama Ghaziyah bin Amru Al-Mazini An-Nazari selaku suami kedua. Dengan suami pertama bernama Zaid bin Ashim al-Mazini yang meninggal, Umarah memiliki dua anak bernama Abdullah dan Hubaib. Satu keluarga ini bersama-sama melaukan jihad menegakkan Islam. Bersama Rasul, Umarah melakukan baiat perjanjian dalam hal membela Islam.

Ummu Umarah memang dikenal sebagai salah satu prajurit perempuan yang kerap menemani Rasulullah SAW berperang. Perang yang paling termahsyur menceritakan sosoknya adalah saat terjadi Perang Uhud. Saat itu kaum Muslim tengah menghadapi serangan yang sangat hebat oleh pihak musuh, lalu Ummu Umarah datang melindungi Rasulullah SAW yang hendak ditebas lehernya, Ummu dengan keimanannya tak ragu melindungai Rasulullah SAW bahkan tanpa senjata.

Ketika melakukan perlindungan tersebut, Ummu Umarah tersenyum, senang, dan lega saat melihat baginda rasul tak terluka. Meski badannya tercabik oleh 20 panah, tombak, dan sayatan pedang. Mengeluarkan darah merah berbau anyir yang seolah tak dia rasakan lagi akibat rasa baktinya pada Rasul. Ummu Umarah rela mati demi Rasulullah SAW. Dia menghadang, menerjang, dan menghadapai para tentara kafir yang bernat jahat pada Rasulullah.

Usai terkena luka tersebut, Ummu Umarah langsung ditangani oleh para tabib untuk dijahit bagian yang terluka. Rasulullah pun menemui Ummu Umarah dan bertanya hal yang prinsipil terhadap perempuan pemberani ini, “dari perjuanganmu ini, apa yang engkau perjuangkan Ya Umarah?” Baginda Rasullah bertanya. Umarah pun mengungkapkan cita-cita terdalamnya saat di surga nanti.

“Satu permintaan saya, Ya Rasulullah Muhammad SAW, tolong doakan saya agar kelak menjadi tetanggamu di surga,” jawab Umarah. Dan baginda rasul pun mendoakan Ummu Umarah, tak hanya dia, tapi juga keluarganya agar menjadi ahli surga yang diridhoi oleh Allah. Rasulullah pun bangga dan memuji Umarah. “Ummu Umarah, siapa yang sanggup melakukan hal yang seperti engkau lakukan?”

Rasulullah Muhammad SAW sempat mengatakan pula bahwa Ummu Umarah tidak berpaling kea rah kiri maupun kanan, dia terus berperang demi melindungi Rasulullah dan membantu perjuangan tentara Muslim. Atas jasanya tersebut, Rasulullah jadi selamat.

Dalam Perang Uhud tersebut, Umarah juga menceritakan kisah heroiknya ketika melihat para tentara Muslim kocar-kacir dan banyak meninggalkan Rasulullah Muhammad SAW. Hanya tersisa sedikit orang yang berada di sisi Rasul, salah satu dari sedikit itu adalah Umarah, anak Umarah, dan suami Umarah. Saat itu Rasul melihat jika Umarah tanpa senjata.

Kisahnya ini membuat Ummu Umarah tergolong dalam barisan Muslimah yang turut malakukan jihadi di jalan Allah. Dia sama sekali tak takut akan kematian. Ummu Umarah berasal dari Bani Mazim An-Najar, tercatat sebagai perempuan Madinah yang menerima Islam dengan cepat. Bahkan menjadi satu dari dua Muslimah yang dibaiat Rasulullah sebagai Muslimah dari generasi Anshar ke Makkah.

Baca juga: Hujan Anak Panah Tak Cukup Untuk Menghentikan Bacaan Ayat Suci dan Shalat Abbad bin Waqash

Pewarta: Nurul HidayatEditor: Nurul
Nurul Hidayat
Mau tulisan kamu dimuat di Surau.co seperti ? Kirim Tulisan Kamu