
Kisah Syekh Abu Hasan asy Syadzili Tentang Zuhud
SURAU.CO. Syekh Abu Hasan Asy Syadzili adalah ulama masyhur pelopor tarekat Syadziliyah. Banyak kisah dan nasehat beliau tentang menempuh jalan Sufi. Salah satunya adalah tentang sikap Zuhud. Menurut beliau orang yang zuhud memiliki nilai tambah.
“Kebiasaan mereka (orang zuhud) adalah berpikir,” kata Asy Syadzili dikutip dari buku Risalah al-Amin: Wejangan yang Mengantarkan Kita Sampai Kepada-Nya terbitan Turos Pustaka. Tentang zuhud ini Syekh Abu Hasan asy Syadzili mempunyai kisah menarik.
Suatu hari dalam sebuah pengajian Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili r.a. menerangkan tentang zuhud. Dalam majelis ilmu tersebut terdapat seorang fakir yang berpakaian seadanya. Sedang waktu itu Syekh Abul Hasan asy Syadzili berpakaian serba bagus.
Lalu dalam hati orang fakir tadi berkata, “Bagaimana mungkin Syekh Abul Hasan Asy Syadzili r.a. berbicara tentang zuhud sedang beliau sendiri pakaiannya bagus-bagus.
Yang bisa dikatakan lebih zuhud adalah aku karena pakaianku jelek-jelek”. Kemudian Syekh Abu Hasan menoleh kepada orang itu dan berkata, “Pakaianmu yang seperti itu adalah pakaian yang mengundang senang dunia karena dengan pakaian itu kamu merasa dipandang orang sebagai orang zuhud. Kalau pakaianku ini mengundang orang menamakanku orang kaya dan orang tidak menganggap aku sebagai orang zuhud, karena zuhud itu adalah maqom dan kedudukan yang tinggi”.
Orang fakir tadi lalu berdiri dan berkata, “Demi Allah, memang hatiku berkata aku adalah orang yang zuhud. Aku sekarang minta ampun kepada Allah dan bertobat”
Menurut beliau zuhud adalah meninggalkan dunia yang berlebihan akan menimbulkan hilangnya rasa syukur, dan berlebihan dalam memanfaatkan dunia akan membawa kepada kezaliman. Manusia sebaiknya menggunakan nikmat Allah SWT dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya.